Sekolah Alam Bahasa Inggris (SABI) Kampung Bambu, yang berlokasi di Dusun Jetis, Sumberejo, Tempel, Sleman, menggelar kegiatan belajar mengajar sebanyak lima kali pertemuan tatap muka selama Juni hingga Juli 2025.
Salah satu kegiatan menarik dalam rangkaian tersebut adalah edukasi pengenalan rambu-rambu lalu lintas, yang disampaikan oleh Bhabinkamtibmas Sumberejo, Aiptu Muhyudi, dan Polwan dari Polsek Tempel, Ipda Christi Hadiastuti, S.Pd. Sosok Ipda Christi yang akrab disapa “Bu Polwan” oleh para siswa ini menjelaskan pentingnya mengenalkan rambu-rambu lalu lintas sejak usia dini sebagai bagian dari pembentukan karakter anak.
“Dengan memahami rambu-rambu dan arti pentingnya kedisiplinan, anak-anak akan terbentuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab, kreatif, dan produktif dalam meraih cita-citanya,” ujar Bu Polwan.
Sementara itu, Aiptu Muhyudi juga turut memberikan pemahaman langsung kepada siswa dengan menggunakan alat peraga. Ia menjelaskan tiga jenis rambu lalu lintas, yaitu:
-
Rambu larangan, dengan warna dasar merah,
-
Rambu peringatan, berwarna dasar kuning,
-
Rambu perintah, berwarna dasar biru.
Kegiatan ini turut diapresiasi oleh Valentina Dyah Arum Sari, S.Pd., M.Hum., dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), yang juga bertindak sebagai koordinator tutor dan pemateri di SABI Kampung Bambu. Ia menyampaikan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan program ini, yang merupakan bagian dari pembinaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMBY terhadap kampung tersebut.
Valentina juga mengungkapkan bahwa jumlah siswa SABI terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2023 tercatat 63 siswa, naik menjadi 74 siswa pada 2024, dan pada 2025 tercatat 76 siswa, yang terdiri atas:
-
20 siswa usia TK,
-
37 siswa SD kelas 1–3,
-
16 siswa SD kelas 4–6,
-
3 siswa SMP.
Pembelajaran di SABI mengusung kurikulum kontekstual yang membumi, seperti literasi alam, pengenalan diri dan lingkungan, pengenalan satwa ternak, fasilitas umum, serta benda-benda rumah tangga dalam Bahasa Inggris. Anak-anak juga diajak aktif menari, menyanyi, serta berpetualang mengenal alam sekitar.
Selain pembelajaran bahasa, siswa juga dibekali dengan keterampilan praktis, seperti pemilahan sampah, pembuatan pupuk organik (komposter), dan menanam sayuran.
Dukuh Jetis, Sumaryanto, menyampaikan dukungannya atas program ini, baik secara pribadi maupun mewakili masyarakat. Ia menyampaikan apresiasi kepada Prodi PBI FKIP UMBY atas pembinaan dan kontribusinya dalam membangun SABI Kampung Bambu Jetis.
“Kami berharap kegiatan ini terus berkembang, baik dari segi kualitas maupun sarana pendukungnya. Apalagi, pada 2027 mendatang, Bahasa Inggris akan menjadi mata pelajaran wajib mulai kelas 3 SD,” ujar Sumaryanto.
Artikel ini juga tayang di : https://www.harianmerapi.com/news/4015543347/kenalkan-rambu-rambu-lalu-lintas-sabi-kampung-bambu-jetis-tempel-hadirkan-bhabinkamtibmas-sumberejo-dan-ibu-polwan
No comments:
Post a Comment