Thursday, June 5, 2025

Sekolah Alam 2024 : Antusiasme Meningkat: Sekolah Alam Bahasa Inggris di Kampung Bambu Jetis Sumberrejo Tempel


Sumberrejo, Tempel, Sleman – Program Sekolah Alam Bahasa Inggris yang berlangsung di Kampung Bambu Jetis, Kalurahan Sumberrejo, Tempel, Sleman, menunjukkan peningkatan jumlah peserta pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kalurahan Sumberrejo dan Program Studi Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY).

Lurah Sumberrejo, Anjar Purwanto, SE, menyampaikan apresiasinya kepada FKIP UMBY atas kontribusi aktif dalam mendukung program ramah anak dan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kegiatan ini. Beliau berharap program ini dapat terus berlanjut dan berkembang baik dari segi kuantitas maupun kualitas pembelajaran.

Ketua Desa Budaya Sumberrejo, H. Muhidin, M.Pd., menambahkan bahwa selama kegiatan berlangsung, juga ditampilkan produk-produk UMKM hasil karya ibu-ibu Padukuhan setempat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal melalui partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung dan membeli produk-produk tersebut.

Dekan FKIP UMBY, Nuryadi, S.Pd., S.I., M.Pd., menjelaskan bahwa Sekolah Alam Bahasa Inggris ini tidak hanya mengajarkan bahasa Inggris dalam konteks alam, tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai unggah-ungguh serta adat dan tradisi budaya lokal. Pembelajaran disampaikan melalui berbagai metode, termasuk seni pertunjukan seperti sastra geguritan atau puisi berbahasa Inggris, yang memperkaya pengalaman belajar siswa.

Dengan pendekatan yang menyenangkan dan edukatif, program ini berhasil menarik minat lebih banyak peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SMP. Dukungan dari orang tua dan wali siswa juga menjadi faktor penting dalam kesuksesan kegiatan ini, dengan mereka secara aktif mengantarkan dan mendampingi anak-anak selama proses belajar berlangsung.

Program Sekolah Alam Bahasa Inggris di Kampung Bambu Jetis ini menjadi contoh sinergi positif antara institusi pendidikan, pemerintah lokal, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan berbudaya.

infomasi :harianmerapi.com

No comments:

Post a Comment